NPM : 19214491
Kelas : 3EA01
Mata Kuliah : Etika Bisnis
TUGAS 2
Analisis Produk: Bakmi Mewah Rasa
Produk
Selain mengkonsumsi nasi, masyarakat Indonesia juga terkenal dengan budayanya yang gemar mengkonsumsi mie instan. PT. Mayora Indah, Tbk. (atau yang lebih dikenal dengan nama Mayora), kembali melebarkan sayapnya dengan meluncurkan produk mie instan terbarunya, Bakmi Mewah. Terinspirasi dari mie ayam ‘gerobakan’, Bakmi Mewah ini merupakan bakmie yang di klaim pertama di Indonesia, yang juga menghadirkan topping ayam dan jamur basah asli. Menurut Theodore Christopher, Assistant Brand Manager Instant Noodle Mayora, kata ‘mewah’ yang ada pada produk mie instan terbaru dari Mayora ini menunjukkan kemewahan yang dihadirkan dari produk ini sendiri. Selain itu, mie instan ini juga tidak mengandung MSG dan bahan pengawet, sehingga aman untuk dikonsumsi sehari-hari.
Produksi
Proses produksi Bakmi Mewah dapat dikatakan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini dapat disimpulkan karena selain mengedepankan higienitas produk, memberikan kemasan produk yang menarik dan elegan, Bakmi Mewah juga tidak menggunakan bahan pewarna, MSG, ataupun bahan pengawet lainnya yang kurang baik bagi kesehatan. Dalam produksinya, Bakmi Mewah menggunakan daging ayam serta jamur yang fresh. Menggunakan teknologi Retort Processing, mereka mencoba menghadirkan produk mi instan dengan pelengkap atau topping yang asli, bukan jamur atau protein artificial. Proses pengemasan daging ayam dan jamur fresh tadi menggunakan mesin dengan teknologi mutakhir, tidak menggunakan tangan secara manual, sehingga tentunya sangat bersih dan higienis. Untuk menjaga topping ayam dan jamur tadi agar tetap segar dan tidak rusak, produsen juga menggunakan suatu teknologi lewat proses pemanasan steril suhu tinggi, tanpa menggunakan pengawet makanan.Selain itu, bahan-bahan baku yang digunakan untuk memproduksi Bakmi Mewah ini telah dinyatakan halal, dan telah diperkuat oleh adanya sertifikat halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Produk ini dapat dengan mudah dijumpai di berbagai swalayan, toko atau agen-agen yang terletak di kota-kota besar di seluruh Indonesia dan di luar pulau Jawa seperti Makassar dan Medan. Selain tersedia pada toko fisik, Bakmi Mewah juga dapat diperoleh di e-commerce seperti blibli.com dengan kisaran harga sebesar Rp. 7.000,- s/d Rp. 9.000,- per bungkusnya. Harga yang ditawarkan memang lebih mahal dibandingkan dengan harga mie instan lainnya, namun dengan mie instan kategori premium dengan tersedianya ayam serta jamur asli, harga tersebut dapat dianggap terjangkau dan sesuai dengan segmentasi pasar dari Bakmi Mewah ini sendiri, yang menyasar segmen kelas A dan B (atas dan menengah).
Iklan & Marketing
“Percaya ga ada bakmi cepat saji yang ayamnya asli?”
“Mana ada?” ujar presenter Indy Barends
“Cuma gambar” timpal artis Rafi Ahmad
“Tapi sekarang ada Bakmi Mewah. Baru dan pertama di Indonesia. Dengan ayam dan jamur asli.”
Begitulah cuplikan iklan Bakmi Mewah di TV Commercial (TVC) dengan durasi yang lumayan panjang, yaitu 60 detik. Iklan ini terbilang sering muncul di berbagai TVC nasional pada Februari lalu. Setelah sekian lama ditayangkan, iklan Bakmi Mewah juga berubah dengan menampilkan dr. Sonia Wibisono sebagai bintang iklannya. Dalam iklan terbaru ini, dr. Sonia memberikan edukasi bagaimana cara menyajikan Bakmi Mewah, yaitu disajikan tanpa kuah.
Jauh sebelum resmi diluncurkan serta beriklan di TVC dan media cetak, PT Mayora Indah Tbk, selaku produsen Bakmi Mewah sudah gencar melakukan gerilya marketing untuk tes pasar dan mencari insight dari calon pelanggannya. Seperti pada Oktober tahun lalu, pengelola Bakmi Mewah menggandeng sejumlah artis untuk mencoba dan memberikan testimoni tentang bakmi yang dibumbui daging ayam dan jamur asli tersebut. Kemudian pengalaman mereka melahap Bakmi Mewah tersebut di-share melalui media sosial. Adapun para selebritis yang digandeng Bakmi Mewah di antaranya Raffi Ahmad, Sandra Dewi, Daniel Mananta, Ruth Sahanaya, Rio Dewanto, Mike Lewis, Ayu Dewi, Fenita Arie, Omesh, Indra Herlambang dan yang lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan komen yang asli (genuine comment) dari para pelanggan.
Aktivasi merek lainnya yang gencar dilakukan Bakmi Mewah adalah melakukan product sampling di berbagai hypermarket (Carrefour, Giant, Hypermart dan yang lainnya) dengan membuat booth khusus. Setiap pengunjung berkesempatan mencoba Bakmi Mewah dan juga ada edukasi bagaimana cara memasaknya, yaitu disajikan tanpa kuah. Dengan cara sampling ini bisa meningkatkan penjualan Bakmi Mewah di hypermarket tersebut dan menjadi bahan evaluasi sampling diteruskan atau tidak. Kegiatan ini dilakukan di berbagai kota besar seperti Jakarta, Manado, Ujung Pandang, Medan, dan Makassar dengan menempatkan SPG khusus.
Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, Bakmi Mewah juga telah melakukan aktivitas marketing lainnya seperti beriklan di halaman depan Harian Kompas sebanyak empat halaman, mengontrak 12 artis ternama sebagai endorser, dan memberikan sampling satu bakmi untuk satu orang pada saat soft launching. Promosi yang terbilang sangat gencar ini dilakukan untuk menetapkan spontaneous awareness atau menjadi top of mind di benak konsumen dan brand building untuk merebut hati konsumen agar terbiasa mengonsumsi bakmi instan siap saji ini sebagai sebuah makanan kategori baru.
Iklan yang persuatif, dengan tagline ‘bakmi dengan daging ayam asli’ memang dapat dibuktikan kebenarannya. Bakmi Mewah memang menyajikan topping ayam dan jamur asli. Namun sayangnya, ayam dan jamur yang disediakan tidak semenarik, sebesar dan sebanyak yang terlihat pada kemasan ataupun yang diiklankan. Dialog persuatif yang diucapkan Indy Barends dan Raffi Ahmad pada TVC pertama dengan mengatakan bahwa ada bakmi cepat saji dengan ayam asli yang awalnya ‘cuma gambar’ namun kini tidak lagi karena hadirnya Bakmi Mewah, sepertinya sangat disayangkan terjadi. Karena walaupun memang benar ayam dan jamur yang disajikan asli, ayam serta jamur yang menarik dan banyak ini sayangnya juga hanya terlihat pada gambarnya saja.
Berdasarkan model etika bisnis yang dikemukan oleh Carroll dan Buchollz (2005), dapat disimpulkan bahwa Mayora selaku produsen Bakmi Mewah termasuk dalam kategori Amoral Manajemen – tipe manager yang sengaja berbuat amoral. Manajemen dengan pola ini sebenarnya memahami ada aturan dan etika yang harus dijalankan, namun terkadang secara sengaja melakukan pelanggaran etika tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bisnis mereka, misalnya efisiensi dan lain-lain. Dalam kasus ini, menurut saya hal ini memang sering kali terjadi. Pemvisualisasian berlebih sering dilakukan untuk lebih meningkatkan minat calon konsumen untuk membeli produk dan meningkatkan awareness terhadap produk yang diiklankan, karena apabila produsen menampilkan suatu produk secara apa adanya, tentunya tingkat penjualan dan awareness yang didapat tidak akan setinggi daripada penggunaan visualisasi berlebih tadi.
http://marketeers.com/mengulik-strategi-iklan-bakmi-mewah-mayora/
https://yobood20405.wordpress.com/2016/05/01/the-original-topping-era-bakmi-mewah-rasa-vs-indomie-real-meat-sebuah-review/
http://www.benefit.co.id/read/detail/528/advertorial-mau-mie-instan-sehat-coba-bakmi-mewah-yuk
http://lifestyle.liputan6.com/read/2423412/bakmi-mewah-mi-instan-pertama-yang-hadirkan-jamur-dan-ayam-asli
https://swa.co.id/swa/business-strategy/pertaruhan-mayora-pasarkan-bakmi-mewah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar