Senin, 18 Mei 2015

The Inventions for The World

Let’s think about a few things around us. Did you ever thought and guess how they were be able to discovered or invented? Well, this text will tell you 3 of the greatest and most important inventions (in my opinion) that changed our world.
A very important invention for all of us – the electricity. It’s a physical phenomena which discovered by Benjamin Franklin. His kite experiment demonstrated that lightning is electricity, and it made him the first man to use the terms positive and negative charge. This electricity discovery was a huge discover, because electricity is a form of energy which we can use to simplify our lives. So, it looks clearly that it was very helpful too for another inventors who wants to created another inventions on that time.
Second, the light bulb. Can you imagine our world without this thing? Thanks to the inventors who created that, so these days we shouldn’t be afraid anymore to the darkness of the night. People knows that the lamp was invented in 1879 by an American named Thomas Alva Edison. But in fact, Edison just perfected it. Was Humphry Davy, the inventor who invented the first electric light which known as “The Electric Arc Lamp” in 1802. Unfortunately, the produce didn’t take so much time because the lamp was much too bright for daily use. The invention was still being perfected, although decades has passed by. Some historians claims that there were many inventors tries to perfected the lamp before successfully perfected by Edison. Warren de la Rue, Joseph Wilson Swan and Henry Woodward are several names of it.
The last -but not least-, telephone. A telecommunications device that permits two users to conduct a conversation, although there’s a far away distance. Was Alexander Graham Bell, that commonly credited as the inventor of the first practical telephone. Bell’s success with it came as a result of his attempts to improve the telegraph (independently developed in 1837 by Samuel Morse). Imagine how we could keep in touch and give information to the others without this thing. Maybe write letters are still the main choice to us for exchanging news. Obviously, it’ll take a very long time, right? And surely it’ll make the news less actual because of the deliver’s length of time.
So, that’s it. These 3 things are the most important invention for our world. It’s really simplify our lives, don’t you think? And with future inventions, it’s true that our lives will continue to get easier, simpler and of course being more exciting.


p.s.: sorry for the bad grammar

Selasa, 21 April 2015

CLAUSES

Clause adalah kelompok kata yang mengandung subject dan predicate. Clause mungkin berupa sentence (dapat berdiri sendiri sebagai suatu kalimat: independent clause) atau seperti sentence (tidak dapat berdiri sendiri: dependent clause) yang berada di dalam complex sentence.

1.     Independent Clauses

Independent clause dapat berdiri sendiri sebagai suatu kalimat. Tipe kalimat yang terdiri dari satu independent clause disebut simple sentence. Klausa ini dapat pula dikombinasikan dengan independent  clause yang lain untuk membentuk compound sentence (digabungkan oleh coordinate conjunction for, and, nor, but, or, yet, so; adverbial conjunction (however, rather, therefore, dll.); atau hanya semicolon.)

a)   Simple Sentence
  • The ceremony started at 07.00 a.m. (Upacara mulai jam tujuh pagi)
  • She prefer mango to orange. (Dia lebih suka mangga daripada jeruk)

b)   Compound Sentence
  • I like that bag, but I have no money. (Saya suka tas itu, tapi saya tidak punya uang)
  • She's not bad; rather, she's very kind. (Dia tidak jahat. Malahan dia sangat baik)
  • You've already finisher my task; you can go home early. (Kamu sudah menyelsaikan tugas, jadi kamu bisa pulang lebih cepat)

2.   Dependent Clauses

Dependent clause mengandung subject dan predicate namun tidak dapat mengungkapkan suatu pikiran yang utuh karena klausa ini diawali oleh suatu kata (subordinator) yang menyebabkan makna dari klausa tersebut menggantung. Klausa ini harus dihubungkan (membentuk complex sentence) atau disatukan dengan independent clause untuk menjadikannya "make sense" atau dapat dipahami maknanya sebagai kalimat yang utuh. Ada tiga dependent clause dasar, yaitu: noun clause, adjective clause, dan adverbial clause.

a)   Noun Clause

Noun clause adalah klausa yang berfungsi sebagai nomina, atau dengan kata lain, noun clause juga digunakan atau memiliki fungsi yang sama sebagai noun (kata benda). Karena fungsinya sebagai nomina, maka noun clause dapat berfungsi sebagai: subjek kalimat (subject of a sentence), objek verba transitif (object of a transitive verb), objek preposisi (object of a preposition), pelengkap (complement), dan pemberi keterangan tambahan (noun in apposition).

a.   Noun clause sebagai subjek kalimat (subject of a sentence)
  • What you said doesn’t convince me at all. (Apa yang kamu katakana tidak meyakinkan aku sama sekali)
  • How he becomes so rich makes people curious. (Bagaimana dia menjadi begitu kaya membuat orang-orang menjadi penasaran)
  • What the salesman has said is untrue. (Apa yang sudah dikatakan pedagang itu tidak benar)
  • That the world is round is a fact. (Bahwa bumi itu bulat adalah suatu kenyataan)

b.   Noun clause sebagai objek verba transitif (object of a transitive verb)
  • I know what you mean. (Saya tahu apa yang kamu maksud)
  • I don’t understand what he is talking about. (Saya tidak mengerti apa yang sedang dia bicarakan)
  • Please tell me what happened. (Tolong katakan pada saya apa yang terjadi)
  • He said that his son would study in Australia. (Dia mengatakan bahwa putranya akan belajar di Australia)

Verb (kata kerja) yang dapat diikuti oleh noun clause, dalam hal ini diikuti frase "that-clause" antara lain:
o   Admit: mengakui
o   Realize: menyadari
o   Announce: mengumumkan
o   Recommend: menganjurkan
o   Believe: percaya
o   Remember: mengingat
o   Deny: menyangkal
o   Reveal: menyatakan, mengungkapkan.
o   Expect: mengharapkan
o   Say: mengatakan
o   See: melihat
o   Forget: lupa
o   Stipulate: menetapkan
o   Hear: mendengar
o   Suggest: menganjurkan
o   Inform: memberitahukan
o   Suppose: mengira
o   Know: mengetahui, tahu
o   Think: berpikiri, berpendapat.
o   Promise: berjanji
o   Understand: mengerti, memahami
o   Propose: mengusulkan
o   Wish: berharap

c.   Noun clause sebagai objek preposisi (object of a preposition)
  • Please listen to what your teacher is saying. (Tolong dengarkan apa yang sedang di bicarakan gurumu)
  • Be careful of what you’re doing. (Hati-hati dengan apa yang sedang kamu lakukan)

d.   Noun clause sebagai pelengkap (complement)
  • The good news is that the culprit has been put into the jail. (Kabar baiknya adalah pelaku kejahatannya sudah dimasukkan ke penjara)
  • This is what I want. (Ini adalah apa yang aku inginkan)
  • This is what you need. (Ini adalah apa yang kamu butuhkan)

e.   Noun clause sebagai pemberi keterangan tambahan (noun in apposition)
  • The idea that people can live without oxygen is unreasonable. (Ide / gagasan bahwa orang dapat hidup tanpa oksigen itu tidak masuk akal)
  • The fact that Adam always comes late doesn’t surprise me. (Kenyataan bahwa Adam selalu datang terlambat tidak mengejutkan saya)

b)   Adjective Clause

Adjective clause ini dinamakan juga relative clause yaitu clause (anak   kalimat) yang digunakan / berfungsi sebagai adjective yang menerangkan keadaan noun atau pronoun. Posisi adjective clause selalu mengikuti noun atau pronoun (subject atau object) yang dijelaskan. Dengan kata lain klausa ini merupakan informasi yang ditambahkan terhadap subject atau object

Complex sentence
Subject (+ be / verb + noun / pronoun) + adjective clause

Adjective clause
Relative pronoun +/- S* + V

Ket: *Relative pronoun (who, which, that) dapat berfungsi sebagai subject jika tidak ada subject

a.   Adjective clause pada complex sentence
  • The movie that we saw last morning was very good. (Film yang kita tonton kemarin pagi sangat bagus
  • People who chew well may have healthy digestion. (Orang yang mengunyah dengan baik mungkin memiliki pencernaan yang sehat)

b.   Adjective clause dengan relative pronoun
  • I thanked the woman who helped me. (Aku berterimakasih pada wanita yang telah menolongku)
  • The woman whom I saw was Mrs. Irna (Wanita yang aku telah lihat adalah Nyonya Irna)
  • I know the man whose bicycle was stolen. (Aku tahu pria yang sepedanya telah dicuri)
  • The rabbit which eat carrots are very cute. (Kelinci yang sedang makan wortel sangat lucu)
  • The building where he lives is very old. (Bangunan yang ia tinggali sudah sangat tua)
  • I’ll never forget the day when I met you. (Aku tidak akan pernah melupakan hari dimana aku bertemu denganmu)
  • This is the house that I have showed to my father. (Rumah ini adalah rumah yang harusnya aku tunjukkan pada ayahku)

c.   Adjective clause dengan subordinate conjunctions “where” dan “when”

1)   Adjective clause menggunakan “where
  • The building is very old. He lives in that building (there).
  1. The building where he lives is very old.
  2. The building in which he lives is very old.
  3. The building which he lives in is very old.
Where digunakan pada adjective clause untuk merubah tempat (negara, kota, ruangan, rumah, dll). Jika where digunakan, preposition tidak digunakan dalam adjective clause (seperti contoh 1). Tetapi, jika where tidak digunakan, relative pronoun dan preposition harus digunakan (seperti contoh 2 & 3).

2)   Adjective clause menggunakan “when”
  • I’ll never forget the day. I met you (on that day).
  1. I’ll never forget the day when I met you.
  2. I’ll never forget the day that I met you.
When digunakan pada adjective clause untuk merubah kata benda dari waktu (tahun, hari, waktu, dll).

c)     Adverbial Clause

Adverb clauses adalah klausa yang berfungsi sebagai adverbia. Adverb clause adalah dependent clause (klausa yang tidak dapat berdiri sendiri) yang mengindikasikan bagaimana, kapan, dimana, kenapa, atau dalam kondisi apa sesuatu terjadi atau bahkan bisa juga untuk mengekspresikan contrast (perbedaan). Adverb clause dimulai dengan konjungsi yang tergolong dalam subordinating conjunctions.

a.   Adverb clause of time

Klausa adverbia yang menyatakan waktu. Untuk menunjukkan adverb clause of time kita bisa menggunakan subordinating conjunctionsafter, as long as, as soon as, before, since, until, when, whenever, while.

  • When I was reading an English book, my friend came. (Saat aku sedang membaca sebuah buku Bahasa Inggris, temanku datang)
  • I’ll tell you as soon as I know. (Aku akan memberitahumu secepat yang aku tahu)
  • Before I played volleyball, I was a basketball player. (Sebelum aku bermain voli, aku adalah seorang pemain basket)
  • The coach met with his players after the game was over. (Pelatihnya bertemu dengan para pemainnya setelah permainan berakhir)
  • While she was walking home, she saw an accident. (Saat ia sedang berjalan pulang kerumah, ia melihat sebuah kecelakaan)

b.   Adverb clause of place

Klausa adverbia yang menyatakan tempat, kita bisa menggunakan subordinating conjunctionswhere, wherever, anywhere, everywhere.

  • Where there is a will, there is a way. (Saat ada keinginan, pasti ada jalan)
  • Go wherever you like. (Pergi kemanapun yang kamu suka)
  • Anywhere you are, I’ll be able to find you. (Dimanapun kamu berada, aku pasti akan menemukanmu)
  • They sat down anywhere they could find empty seats. (Mereka duduk dimanapun mereka dapat menemukan tempat duduk kosong)
  • Wherever you go, whatever you do, I’ll be right here waiting for you. (Kemanapun kamu pergi, apapun yang kamu lakukan, aku akan tetap disini menunggumu)

c.   Adverb clause of reason

Klausa adverbia yang menyatakan alasan, kita bisa menggunakan subordinating conjunction; as, because, since.

  • Because he was sleepy, he went to bed. (Karena ia mengantuk, ia pergi tidur)
  • Since he’s not interested in K-Pop music, he decided not to go to that concert. (Karena ia tidak tertarik dengan music K-Pop, ia memutuskan untuk tidak datang ke konser itu)
  • He was unable to play in the final games as he had hurt his hand. (Ia tidak dapat bermain di permainan akhir karena tangannya terluka)

d.   Adverb clause of manner

Klausa yang menunjukkan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan atau peristiwa terjadi. Biasanya dibuat dengan menggunakan conjunction (kata penghubung) seperti as, how, like, in that, the way.

  • Do as I ask you to do.(Lakukan seperti apa yang aku minta kamu untuk lakukan)
  • You may finish it how you like. (Kamu dapat menyelsaikan itu dengan cara yang kamu suka)
  • They may beat us again, like they did in 1998. (Mereka dapat mengalahkan kita lagi, seperti yang telah mereka lakukan pada tahun 1998)

e.   Adverb clause of contrast / concession

Klausa adverbia yang menyatakan perbedaan atau pertentangan. Kita bisa menggunakan subordinating conjunctions; although, even though, though, while, whereas untuk menunjukkan adverb clause of contrast

  • Although it hurts, I’ll be the first to say that I was wrong. (Walaupun menyakitkan, aku akan menjadi yang pertama untuk mengatakan jika memang aku yang salah)
  • Even though I don’t have much money, I will try to help her. (Walaupun aku tidak memiliki banyak uang, aku akan mencoba untuk membantunya)

f.   Adverb clause of condition

Klausa adverbia yang menyatakan syarat, kita bisa menggunakan subordinating conjunctions: if, even if, only if, unless

  • If I see her, I will invite her to my birthday party tomorrow. (Jika aku melihatnya, aku akan mengundangnya ke pesta ulang tahunku besok)
  • You won’t be rich unless you work hard. (Kamu tidak akan jadi kaya kecuali kalau kamu bekerja keras)

g.   Adverb clause of purpose & result

Klausa yang menunjukkan hubungan maksud / tujuan dan hasil. Biasanya dibuat dengan menggunakan kata penghubung seperti (in order) that, so that, int the hope that, to the end that, lest, in case

  • They went to the movie earlier in order to find the best seats. (Mereka pergi ke bioskop lebih awal dengan maksud untuk menemukan tempat duduk terbaik)
  • I am working day and night in the hope that I can finish this book soon. (Aku bekerja siang-malam dengan harapan aku dapat menyelsaikan buku ini secepatnya)
  • She is so short that she can’t become a stewardess. (Dia sangat pendek, jadi dia tidak bisa menjadi seorang pramugari)


h.   Adverb clause of comparison

Klausa adverbia yang menyatakan perbandingan

  • An elephant is a lot bigger than an ant. (Seekor gajah jauh lebih besar daripada seekor semut)
  • Erik can speak Dutch as fluently as his teacher. (Erik bisa berbicara bahasa Belanda sefasih gurunya)

3.   Elliptical Clause

Dependent clause yang satu atau lebih elemen penyusunnya dihilangkan karena dianggap sudah dimengerti (understood). Biasanya elemen yang dihilangkan berupa subject dan / atau verb atau relative pronoun.

  • When you are in love, keep your mind sharp. (Ketika jatuh cinta, jaga pikiranmu tetap tajam)

Rabu, 18 Maret 2015

Penalaran Deduktif


Ø Mencari paragraf deduktif


Soal Kelanjutan Kasus Nenek Asyani, Jaksa Agung: Harus Tuntas di Persidangan

            
Nenek Asyani akhirnya dapat menghirup udara segar setelah 3 bulan berada di rumah tahanan (Rutan) Situbondo, karena didakwa mencuri tujuh gelondong kayu jatim milik Perhutani. Namun Kejaksaan Agung punya penilaian tersendiri mengapa kasus tersebut harus dilanjutkan.

            "Iya kan harus tuntas di persidangan. Ini karena proses sudah jalan, dituntaskan. Kita belum tau nilai kerugiannya kan. Kalau menurut versi perhutani sendiri lebih dari 5 batang. Kita kan gak tau. Jadi kita lihat proses persidangannya seperti apa lah. Hakim lebih tahu," ujar Jaksa Agung Prasetyo di Istana Negara, Rabu (18/3/2015).

            Prasetyo sendiri tidak menjawab dengan tegas apakah dirinya setuju atau tidak tindak pidana ringan itu seharusnya dilanjutkan ke tingkat pengadilan atau tidak. Menurutnya semua itu tergantung nilai kerugiannya.

            "‎Ya tergantung jumlah kerugiannya kan. Di bawah Rp 2,5 juta dianggap tipiring. Kalau tipiring tidak melalui proses persidangan seperti itu, cukup dikirimkan ke pengadilan oleh polisi atas kuasa hukum. Tapi ini kan gak tahu kerugiannya berapa. Mungkin lebih dari itu. Makanya oleh pengadilan sendiri ditetapkan sebagai proses penanganan perkara secara biasa," paparnya.

            Pihak Kejaksaan saat ini, menurut Prasetyo masih menunggu proses pengadilan. "Kita tunggu. Tapi yang pasti sekarang sudah ditangguhkan kan," tuturnya.

Source:
http://news.detik.com/read/2015/03/18/195435/2862866/10/soal-kelanjutan-kasus-nenek-asyani-jaksa-agung-harus-tuntas-di-persidangan?n991102605


Ø Membuat karangan deduktif

Satlantas kota Depok akan memberlakukan sistem peraturan baru dalam berkendara, yaitu dengan wajib digunakannya helm Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi para pengguna sepeda motor. Peraturan baru ini dibuat sebagai salah satu dari pencegahan akan banyaknya kecelakaan lalu lintas di sekitar kota tersebut. Peraturan ini akan mulai diberlakukan sekitar awal bulan depan. Dengan adanya aturan tersebut, maka tingkat kecelakaan yang terjadi diharapkan akan sedikit berkurang.


Ø Soal penalaran deduktif

1.     My : Penyakit yang disebabkan oleh virus sulit diobati.
        Mn : Demam berdarah disebabkan oleh virus.
        K     : Demam berdarah sulit diobati.
        E     : Demam berdarah sulit diobati karena disebabkan oleh virus.

2.     My : Semua petani yang baik adalah petani yang menggarap 
                 sawahnya setiap tahun.
        Mn : Paijo menggarap tanah pertaniannya setiap tahun.
        K     : Paijo petani yang baik.
        E     : Paijo petani yang baik karena dia menggarap tanah 
                 pertaniannya setiap tahun.

3.     My : Tidak satu pun prajurit TNI menjadi komandan pasukan asing.
        Mn : Piere prajurit TNI
        K     : Piere tidak menjadi komandan pasukan asing.
        E     : Piere tidak menjadi komandan pasukan asing karena ia 
                 prajurit TNI.

4.     My : Manusia bersifat selalu ingin tahu.
        Mn : Mahasiswa adalah manusia.
        K     : Mahasiswa bersifat selalu ingin tahu.
        E     : Mahasiswa bersifat selalu ingin tahu karena mereka 
                 adalah manusia.

5.     My : Tidak ada benda cair yang mengalir ke tempat yang lebih tinggi.
        Mn : Batu bukan benda cair.
        K     : Batu mengalir ke tempat yang lebih tinggi.
        E     : Batu mengalir ke tempat yang lebih tinggi karena batu 
                 bukan benda cair.